Menyentuh Akhir Tahun, Desa Gunung Meranti Gelar Tradisi Cuci Kaki Ibu di Masjid Tajur: Refleksi Kasih Sayang dan Hormat kepada Orang Tua

Menyentuh Akhir Tahun, Desa Gunung Meranti Gelar Tradisi Cuci Kaki Ibu di Masjid Tajur: Refleksi Kasih Sayang dan Hormat kepada Orang Tua

Spread the love

Tanah Bumbu-Kalsel              Mitrapolisi.id> Di penghujung tahun 2024, Desa Persiapan Gunung Meranti di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, menggelar kegiatan penuh makna di Masjid Tajur, Sabtu (20/12/2024). Salah satu acara yang menjadi sorotan adalah tradisi Cuci Kaki Ibu, sebuah simbol penghormatan dan kasih sayang terhadap orang tua, khususnya ibu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan “Satu Desa, Semua Masjid” yang digagas oleh Bupati Tanah Bumbu, dr. H.M. Zairullah Azhar. Tradisi ini berhasil menghadirkan suasana haru dan mendalam bagi seluruh peserta yang hadir, mulai dari Pj. Kepala Desa Gunung Meranti, Sariyadi, SE, para tokoh agama, masyarakat, hingga pemuda setempat.

Menguatkan Nilai Kasih Sayang dalam Keluarga

Menurut Sariyadi, tradisi ini bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki pesan moral yang kuat. “Kegiatan ini mengajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya ibu, sebagai teladan dalam keluarga. Kami berharap, melalui momen ini, anak-anak dapat memahami nilai-nilai kasih sayang dan hormat dalam keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, H. Jamalluddin, salah satu tokoh masyarakat yang hadir, mengungkapkan bahwa tradisi ini juga selaras dengan ajaran agama. “Ibu memiliki posisi mulia dalam Islam. Tradisi ini mengajarkan anak-anak untuk tidak melupakan jasa dan pengorbanan ibu, sebagai wujud ibadah kepada Allah,” jelasnya.

Di tengah gempuran era modern yang sering kali mengikis nilai-nilai keluarga, acara ini menjadi momen refleksi akhir tahun bagi masyarakat Gunung Meranti. Sariyadi mengimbau warganya untuk terus menjaga tradisi menghormati orang tua. “Anak yang berbakti kepada orang tua akan membawa keberkahan, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga bagi masyarakat. Mari kita hidupkan nilai-nilai luhur ini sebagai warisan budaya dan agama kita,” katanya.

Acara ini ditutup dengan doa bersama, yang menjadi pengingat akan pentingnya keluarga sebagai pilar utama dalam membangun karakter generasi bangsa. Masyarakat Desa Gunung Meranti pun berharap tradisi Cuci Kaki Ibu ini terus dijalankan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menjaga keharmonisan keluarga.

masyarakat diajak untuk merenungkan kembali peran orang tua, terutama ibu, dalam kehidupan. Kasih sayang, hormat, dan bakti kepada orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci membangun masyarakat yang harmonis dan berakhlak mulia.

“Mari kita jadikan akhir tahun ini sebagai momen untuk semakin mencintai dan menghormati orang tua. Sebab, dari merekalah kita belajar arti pengorbanan, kasih sayang, dan keikhlasan tanpa batas,” tutup Sariyadi.

Sumber:025*

Publish:003*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!