Kuat Dugaan Lemahnya Pengawasan Sehingga Pengerjaan Pelaksanaan Penahan Lonsor di Nanga Silat Melabrak Aturan Spesifikasi

Kuat Dugaan Lemahnya Pengawasan Sehingga Pengerjaan Pelaksanaan Penahan Lonsor di Nanga Silat Melabrak Aturan Spesifikasi

Spread the love

Kapuas Hulu-Kalbar Mitrapolisi.id>Pemerintah Daerah terus mendapat kucuran dana dari pemerintah melalui beragam program bantuan guna melengkapi sarana prasarana guna meningkatkan mutu pembangunan di setiap daerah hingga merata.

Namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan potensi kasus praktek pelanggaran, dalam pengalokasian dana berbagai kucuran dana tersebut sangat rentan korupsi, sehingga dapat kesempatan untuk dijadikan memperkaya diri dan kelompok untuk meraup keuntungan oleh oknum yang bermental korup.

Untuk itu perlu, peran kontrol sosial sangat penting termasuk dari masyarakat dalam rangka memonitoring atau memantau setiap program bantuan yang dikucurkan pemerintah, agar sesuai dengan peruntukannya, sehingga tercipta pembangunan yang sesuai dengan aturan dan tujuan awal dari program tersebut.

Terpantau oleh media ini di lokasi pengerjaan Balai Pelaksanaan jalan nasional wilayah ll Provinsi Kalimantan Barat menuai sorotan,hal ini terkait dengan proyek penanganan longsoran SP. Nanga silat – sejiram, yang terindikasi menciptakan kerugian negara. (28/10/2024)

Proyek yang memakan anggaran APBN 2024 dengan nilai kontrak Rp. 7.890.805.000,00 (tujuh miliar delapan ratus sembilan puluh juta delapan ratus lima ribu rupiah) dengan nomor kontrak 03/PKS/HK.02.01/Bb20.6.3/2024 dengan penyedia jasa CV. Bina Kontruksi yang menggunakan konsultan supervisi PT. Kurnia Citra Nusa jo, PT. Arci Pratama konsultan, PT. Bintang Inti Reklame Dengan waktu pelaksanaan 300 hari kalender lokasi pekerjaan Kabupaten Kapuas Hulu.

Namun sangat disayangkan, ada nya 3 konsultan di proyek tersebut tidak menjamin mutu dan kualitas seolah-olah tidak ada dilokasi proyek. Kuat dugaan tidak seriusnya pihak konsultan dalam bekerja, lemahnya pengawasan konsultan yang mengakibatkan melenceng nya pekerjaan dari rencana anggaran biaya(RAB).

Kegiatan tersebut pun menjadi pertanyaan dari salah satu warga Kapuas Hulu yang nama nya tidak mau di sebutkan saat di konfirmasi dan mengatakan,

“Padahal baru di kerjakan tapi kok masih ada keretakan, mungkin pekerja tidak di awasi oleh pemborongnya.”ujar nya.

Sampai saat ini berita ini tayang tidak ada satu pun pihak-pihak terkait yang bisa di hubungi untuk di konfirmasi.

Bersambung…..

003*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!