Sambas (Kalbar) mitrapolisi.id|Kasus merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sambas sejak bulan Januari hingga bulan Juli. 264 pasien positif DBD,menjadi sebuah catatan, KLB (Kejadian Luar Biasa) .Bagi Dinas Kesehatan,tentu ini akan menjadi perhatian khusus bagi Dinas Kesehatan untuk mengintruksikan ke seluruh Pukesmas- Pukesmas yang ada di Kabupaten Sambas apalagi bagi wilayah Pukesmas yang terdata banyak pasien yang terjakit Demam Berdarah Dengue.
Hari ini Rabu 31 Juli 2024 Wilayah Pukesmas Terigas Kabupaten Sambas melakukan fogging di Desa Saing Rambi bersama warga setempat secara gotong-royong dan swadaya atas partisipasi warga dengan penuh semangat.
Titik awal di lakukan fogging sasaran pertama di Dusun Sunsung mengingat warga Dusun Susung ada beberapa Pasien yang positif terjakit Virus DBD,kemudian disela dilakukan nya fogging media ini dapat mewawancarai Kepala Desa Saing Rambi (Ilham)
“Hari ini warga Dusun Sunsung bersama seluruh ketua RT yang ada di Dusun ini berkolaborasi bersama pihak Pukesmas secara gotong royong melakukan fogging,dimana Pihak Pukesmas menyediakan Alat fogging dan bubuk Abate ,untuk yang lain nya minyak solar dan pertalite hasil swadaya dari masyarakat,tentu ini atas kesadaran warga demi untuk secepatnya di lakukan fogging,”tutur Kades
“Alhamdulillah pelaksanaan fogging hari ini berjalan lancar,namun yang perlu kita sadari untuk warga masyarakat saya, yang perlu kita lakukan utamakan membersihkan tempat yang kumuh sekitaran lingkungan pemukiman, jadi ini perlu kesadaran warga masyarakat saya untuk mengutamakan hidup bersih,”harap Kades.
Di sela waktu yang sama Kepala Dusun Sunsung (Jojon Hutabarat) ,menyampaikan hal senada yang sama, “berharap kepada warganya untuk senantiasa mengutamakan hidup bersih di lingkungan,dan selalu waspada dengan menyebarnys penyakit DBD ,dan ini juga kami berharap kepada Pemerintah Daerah khusus nya Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dan Pukesmas Terigas ,kedepan bisa lebih cepat mengambil langkah antisipasi penanggulangan,untuk kiranya bisa mengintruksikan kepada masyarakat luas adanya bahayanya penyebaran penyakit virus DBD,”harap Kadus.
003*
