Pekanbaru (RIAU) Mitrapolisi.id|BPBD Riau menyemai garam untuk hujan selama 20 hari. Penyemaian menggunakan pesawat TNI AU.L dari Lanud Abdulrahman Saleh.
Pemerintah Provinsi Riau bersama pihak terkait yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Diantaranya dengan melakukan hujan buatan atau juga dikenal dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Jenis pesawat yang digunakan Casa NC-212i dengan tail number A-2116. Pesawat berasal dari Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh ini sudah berada di Pekanbaru sejak Kamis lalu.
“Pesawat Casa milik TNI AU sudah tiga hari berada di Pekanbaru. Misinya pesawat digunakan untuk kegiatan TMC selama 20 hari terhitung dari 14 Juni hingga 3 Juli mendatang,” Kepala BPBD Riau Kabid Kedaruratan, Jim Gafur dirilis, Ahad (16/06/24).
Selain melibatkan pesawat TNI – AU jenis Cassa, Badan Riset Inovasi Indonesia (BRIN) juga dilibatkan untuk memastikan spot awan yang bisa disemai NaCl agar operasi TMC berhasil.
Selama di Pekanbaru misi pelaksanaan hujan buatan mulai dilakukan pada Jumat (14/06/24). Lokasi wilayah penyemaian dilaksanakan di Rohil dan Bengkalis.Total garam yang ditaburkan sebanyak 800 kilogram (kg).
Kemudian, kegiatan TMC kembali dilaksanakan Sabtu (15/06/24). Wilayah penyemaian di Bengkalis, Siak dan Pelalawan. Total garam yang ditaburkan sebanyak 800 Kg.
“Sejak datang Kamis lalu, misi TMC sudah dua kali dilaksanakan,” ujar Jim. Sasaran dari kegiatan TMC di daerah rawan terjadi Karhutla. Baik kawasan perkebunan, kawasan terbuka maupun hutan. Tujuan melakukan pembasahan, dengan harapan bisa meminimalisir terjadinya Karhutla.
014*